Spirit Hijrah Perlu Diinternalisasi Kaum Muslimin

Spirit hijrah, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW 1431 tahun silam, perlu diinternalisasi oleh setiap umat khususnya kaum Muslim. Begitu kata ulama Bogor, KH Mad Rodja Sukarta.

"Hijrah memiliki banyak kandungan nilai perjuangan dan momentum inilah yang menjadi titik balik kebangkitan Islam," kata KH Mad kepada NU Online di Bogor menyambut tahun baru 1431 Hijriyah, Jum'at (18/12).

Ia mengatakan, apa yang telah dicontohkan Rasul selama hidup perlu ditiru, dilanjutkan dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh generasi Muslim yang hidup di zaman sekarang.

Lebih lanjut pria yang menamatkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengemukakan, salah satu teladan yang ditunjukkan Rasul semasa hidup yaitu hijrah atau migrasi dari kota Mekkah ke Madinah, tepatnya 1431 tahun silam.

Semangat yang terkandung dalam ajaran hijrah, sambung ketua FKUB Kabupaten Bogor itu, yakni keikhlasan dalam perjuangan, ketabahan dalam menghadapi hambatan dan cobaan.

Selain itu hijrah juga bermakna keseriusan mencapai cita-cita perjauangan, optimisme menyongsong hari esok hingga kesediaan melakukan totalitas pengorbanan demi mewujudkan cita-cita perjuangan secara berkelanjutan.

"Semangat hijrah perlu diinternalisasi oleh setiap Muslim, agar memiliki pijakan yang jelas dan orientasi yang terarah dalam kehidupan," ujar Rodja.

Menurut Rodja, hijrah yang ia maksud bukan dalam pengertian fisik berupa migrasi dari satu daerah ke daerah lain, namun lebih pada semangat dan spirit untuk melanjutkan cita-cita besar perjuangan Islam.

"Semangat dan spirit hijrah perlu dijiwai oleh setiap Muslim. Jangan pernah sekali-kali berpikir berhenti dalam berjuang. Cita-cita perjuangan Islam harus dilanjutkan dan tidak boleh padam oleh usia atau waktu," imbuh dia.

Rodja yakin bila semangat hijrah diinternalisasi setiap Muslim, kehidupan umat Islam akan lebih berkualitas dan ajaran Islam akan semakin membawa berkah serta rahmat bagi kehidupan semesta.